SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH
SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH
Ika Putri Febriyani
STIE Indonesia Banking
School
Ikaputri110200@gmail.com
Abstrak: Pembahasan
sejarah tentang latar belakang kemunculan akuntansi syariah tidak lepas dari
sejarah kuat peradaban islamnya yang berlangsung cukup lama 600 – 1300 M.
Prosedur pencatatan untuk pertanggung jawaban penerimaan dan pengeluaran sudah
terjadi sejak Khalifah Umar Bin Khatab yang akhirnya mendirikan Lembaga yang
bernama Ad-Diwan (dawwana = tulisan). Pada Indonesia pengembangan ekonomi islam
dan system keuangan Syariah mulai muncul saat pertengahan 1990an pada proses
pendirian bank Syariah yaitu pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) menjadi
landasan awal ditetapkannya ajaran islam sebagai pedoman bermuamalah dan juga
merupakan salah satu bentuk implementasi ekonomi islam.
Kata kunci:
Akuntansi Syariah, Ekonomi Islam, Sejarah Perkembangan
Al-syajarah
berarti pohon adalah Bahasa arab dari kata sejarah. Sejarah adalah kejadian
yang telah terjadi di masa lampau. Sejarah akuntansi islam tidak lepas dari
dasar kata yang dimilikinya yaitu akuntansi dan syariah, dimana akuntansi
sendiri memiliki arti identifikasi transaksi yang diikuti dengan kegiatan
pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga
menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Syariah memiliki definisi aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi
oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia. Jadi,
akuntansi Syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas
transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT.
Oleh
sebab itu, akuntansi Syariah diperlukan untuk mendukung kegiatan yang harus
dilakukan sesuai Syariah, karena tidak mungkin dapat menerapkan akuntansi yang
sesuai dengan Syariah jika transaksi yang akan dicatat oleh proses akuntansi
tersebut tidak sesuai dengan metode Syariah.
METODOLOGI
Jurnal
sejarah akuntansi syariah ini bertujuan untuk membantu kita lebih memahami
kembali definisi dari teori akuntansi dengan pendekatan syariah. Menggunakan
meteode konseptual dengan melakukan telaah pustaka dari berbagai sumber.
Penulis berharap jurnal ini dapat membantu memberikan gagasan tentang teori
akuntansi dengan pendekataen syariah yang baik. Jurnal ini berdasarkan data
yang diperoleh dari jurnal, majalah, internet, dan sumber lainnya.
HASIL & PEMBAHASAN
Seperti
yang sudah dijelaskan diawal sejarah adalah kejadian yang telah terjadi di masa
lampau. Untuk memahami lebih dalam sejarah tentang akuntansi syariah mari kita
ulik terlebih dahulu sejarah tentang akuntansi, lalu syariah dan diakhiri
akuntansi syariah di Indonesia.
Akuntansi
adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi
non-profit, dan lembaga pemerintah. Akutansi terbagi menjadi konvensional dan
syariah, akuntansi konvensional sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada
saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca
dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku
berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge
atau Gough pada tahun 1543. Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang
berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur
South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut.
Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para.
Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell,
Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang
konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki
Chartered Accountant pada abad ke 19. Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia
sejak tahun 1642. Akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen
Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di
Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini
mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya
di Indonesia.
Praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17
(ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu
praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di
Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan
berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca
Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama
selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di
Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Pengiriman
Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government
Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan
publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian
kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens
pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst
(Soemarso 1995).
Pada
era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik.
Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang
diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21
September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan
bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan
mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan
yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik
akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda
dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan
kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Syariah
adalah kata Arab yang secara harfiah berarti jalan yang harus diikuti. Istilah
ini luas, baik meliputi pribadi manusia dan hukum agama. Syariah berasal dari
dua sumber; Al-Quran, kumpulan firman langsung dari Tuhan, dan Sunah, rangkuman
norma yang dilakukan Nabi Muhammad. Syariah kemudian diterapkan juga sebagai
fikih atau hukum dalam Islam. Jadi, hukum islam terdiri dari fikih dan syariah.
Fikih adalah buatan manusia sehingga aturanya dapat diubah, sedangkan syariah,
bagi banyak Muslim, tidak dapat diubah. Beberapa Muslim menggunakan istilah
syariah untuk perintah yang diserukan dalam Al-Quran dan Sunah. Meskipun sering
dianggap sebagai sistem hukum, syariah juga mengatur keyakinan, karakter dan
perbuatan. Komponen keyakinan dalam hukum syariah memerintahan umat Islam untuk
percaya pada Tuhan, malaikat, nabi, wahyu-wahyu yang turun dan ajaran
mempertebal iman lainnya. Dalam komponen karakter, hukum syariah mengatur
Muslim untuk menghindari sifat bohong atau sombong serta mengajari untuk rendah
hati dan berbuat kebaikan.
Perkembangan
Pemerintahan Islam Sendiri ke berbagai penjuru di dunia, telah meningkatkan
penerimaan dan pengeluaran Negara. Pada Zaman Umar Bin Khattab sahabat
merekomendasikan perlunya pencatatan untuk pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran tersebut, sehingga pada masa itu Umar mendirikan lembaga yang
bernama diwan (dawwana=tulisan). Akuntansi syariah juga mengalami perkembangan yang pesat pada masa khalifah islam yang lain, menurut
(Al-Kalkashandy, 1913) evolusi
perkembangan buku akuntansi mencapai tingkat tertinggi pada masa daulah bani
Abbasiyah, Akuntansi diklaifikasikan pada beberapa spesialisasi seperti
akuntansi peternakan, akuntansi pertanian, akuntansi bendahara, akuntansi
konstruksi, dan akuntansi mata uang, dan ilmu auditing.
Sejak
abad VIII, bangsa Arab berlayar sepanjang pantai Arabi, dan India , singgah di
Italia dan menjual barang dagangan yang
mewah yang tidak diproduksi oleh Eropa. Menurut (Ball, 1960), buku Paciolli
didasarkan pada tulisan Leonard of Piza, orang Eropa yang pertama kali
menerjemhakan buku Al-Gebra (pada saat
itu ditulis dalam bahasa Arab) yang berisikan dasar-dasar book keeping.
Bookkeeping semestinya pertama kali dipraktekkan oleh para pedagang dan berasal dari Mesir.
Sejarah
membuktikan bahwa Ilmu Akuntansi telah lama dipraktekkan dalam dunia islam,
seperti istilah jurnal (dahulu Zornal), telah lebih dahulu digunakan pada zaman
khalifah islam dengan istilah “ Jaridah” untuk buku catatan keuangan. Begitu juga dengan double entry yang ditulis
oleh Luca Pacioli. dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih
dahulu mengenal system akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun
610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya
pada tahun 1494.
Perkembangan Akuntansi Syariah
pada Zaman Khalifah
a.
Abu Bakar Assidiq
Pada
masa pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat sederhana,
dimana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang, sehingga hampir
tidak pernah ada sisa.
b.
Umar bin Khattab
Pada
masa pemerintahan Umar bin Khattab sudah dikenalkan dengan istilah “Diwan”
yaitu tempat dimana pelaksana duduk, bekerja dan dimana akuntansi dicatat dan
disimpan yang berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji. Khalifah Umar
menunjukkan bahwa akuntansi berkembang dari suatu lokasi ke lokasi lain sebagai
akibat dari hubungan antar masyarakat. Selain itu Baitul Maal sudah diputuskan
di daerah-daerah taklukan islam.
c.
Utsman bin Affan
Pada
masa pemerintahan khalifah Utsman, memperkenalkan tentang istilah khittabat
al-Rasull wa sirryaitu berarti memelihara pencatatan rahasia. Dalam hal
pengawasan pelaksanaan agama dan moral lebih difokuskan kepada muhtasib yaitu orang-orang
yang bertanggung jawab atas lembaga al hisbah, misalnya mengenai timbangan,
kecurangan dalam penjualan, orang yang tidak banyak hutang dan juga termasuk ke
dalam perhitungan ibadah bahkan termasuk memeriksa iman, dan juga masih banyak
yang lain yang termasuk perhitungan atau sesuatu ketidak adilan didunia ini
untuk semua mahluk
d.
Ali Bin Abi Thalib
Pada
masa pemerintahan Ali yaitu adanya sistem administrasi Baitul Maal difokuskan
pada pusat dan lokal yang berjalan baik, surplus pada Baitul Maal dibagikan
secara profesional sesuai dengan ketentuan Rasulallah SAW. Adanya surplus ini
menunjukkan bahwa proses pencatatan dan pelaporan berlangsung dengan baik.
Khalifah Ali memilki konsep tentang pemerintahan, administrasi umum dan
masalah-masalah yang berkaitan dengannya secara jelas.
Pada
waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr.
Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda
pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah
Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus
pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo
mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja.
Pada
tanggal 17 Oktober 1957, kelima akuntan tersebut mengadakan pertemuan di aula
Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan
Indonesia.
Perkumpulan
yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tersebut berdiri pada
23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada
pukul 19.30. Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei
1958 dan naskah finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman
mengesahkannya pada 11 Februari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI
ditetapkan pada 23 Desember 1957. Saat itu, tujuan IAI adalah:
Membimbing
perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan.
Mempertinggi
mutu pekerjaan akuntan.
IAI
bermaksud menghimpun potensi Akuntan Indonesia untuk menjadi penggerak
pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan potensi
Akuntan Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya Akuntan Indonesia
untuk didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan Negara.
KESIMPULAN
Kebanyakan
masyarakat tidak mengetahui bahwa akuntansi itu
telah terlebih dulu diterapkan oleh Bangsa Arab.Perkembangan akuntansi
itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari sumbangsih dari Bangsa Arab itu
sendiri.Seperti yang kita tahu bahwa tak sedikit,ilmuwan-ilmuwan yang berasal
dari Bangsa Arab,contohnya Ibnu Sina.Maka dari itu muncullah sebuah konsep yang
dinamakan konsep akuntansi syariah,yang pada dasarnya didasarkan pada ketentuan
dalam agama Islam.Seiring dengan berjalannya waktu,akuntansi syariah ini tidak
hanya diterapkan oleh Negara dengan mayoritas Islam saja namun juga oleh Negara
lain,karna akuntansi syariah ini dinilai merupakan suatu konsep yang baik.
Akuntansi
Syariah adalah menyangkut semua aspek kehidupan yang lebih luas tidak hanya
menyangkut praktek ekonomi dan bisnis sebagaimana dalam sistem kapitalis. Akuntansi
Syariah sebenarnya lebih luas dari hanya perhitungan angka, informasi keuangan
atau pertanggungjawaban. Dia menyangkut semua penegakan hukum sehingga tidak
ada pelanggaran hukum baik hukum sipil maupun hukum yang berkaitan dengan
ibadah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sari, Nurma (2014).
Akuntansi
Syari’ah. Jurnal Khatulistiwa, Vol.4(1).
[2] Hasnidar
(2018). Akuntansi Syariah: Pendekatan Sejarah.
[3] Nizarul, Mohammad (2011). Akuntansi Syariah Esensi, Konsepsi,
Epistimologi, Dan Metodologi. Jurnal Investasi, Vol.7(2).
[4] Tontowi, Ahmad. (25 Maret 2015). Citing Internet sources
URL http://kawansekawan.blogspot.com/2012/03/sejarah-dan-perkembangan-akuntansi.html
[5] Saturi, Ahmad. (12 Maret 2019). Citing
Internet sources URL https://www.kompasiana.com/ahmadsaturi/5c87b8a6ab12ae755b4d29e8/sejarah-akuntansi-syariah?page=all
[6] Sumatra, Ryan. (09 Oktober 2014). Citing
Internet sources URL https://www.cnnindonesia.com/internasional/20141009194757-120-5963/penerapan-hukum-syariah-yang-kontroversial
[6] Citing Internet sources
URL https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=IKD2K3GEkuUC&oi=fnd&pg=PA1&dq=akuntansi+syariah&ots=xVUSvkIxD0&sig=ZjNPV0jvvum-RXCJTnGLWQxf-XQ&redir_esc=y#v=onepage&q=akuntansi%20syariah&
Komentar
Posting Komentar